Potensi perikanan di wilayah perairan Papua mencapai 23,43 persen,
dari potensi perikanan nasional yang mencapai 6,4 juta ton per tahun.
Pembangunan
kelautan dan perikanan yang optimal, akan dapat menampung tenaga kerja
untuk mengatasi pengangguran, peningkatan pedapatan para nelayan dan
pembudidaya ikan.
Hal itu diungkapkan Penjabat Gubernur Papua,
Syamsul Arief Rivai, dalam sambutan yang dibacakan Sekretaris Daerah
Merauke, Daniel Pauta, pada Rapat Kerja Teknis Perikanan, Rabu
(14/3/2012) di Merauke. Rapat itu mengambil tema "Percepatan Pembangunan
Kelautan dan Perikanan Melalui Peningkatan Produksi Dalam Rangka
Mencapai Kesejahteraan Masyarakat Nelayan dan Pembudidaya Ikan di
Provinsi Papua.
Syamsul mengungkapkan, Papua memiliki panjang
garis pantai lebih kurang 1.170 mil. Selain memiliki potensi kekayaan
ikan melimpah, wilayah pantai juga memiliki ekosistem hutan mangrove
yang subur, dengan gugusan terumbu karang serta aneka ragam biotik
akuatik di dalamnya.
"Belum lagi potensi kelautan lainnya yang
terkandung di dalamnya, seperti energi gelombang, industri garam,
bahan-bahan mineral dan lainnya," ujarnya.
Karena itu, ungkapnya,
kelembagaan yang mengurusi kelautan dan perikanan perlu ditata lebih
baik. Selain itu, harus mampu merumuskan langkah-langkah yang tepat dan
strategis, dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya kelautan dan
perikanan. Ini untuk meningkatkan produksi bagi nelayan dan pembudidaya
ikan di Papua.