Provinsi
Papua memiliki Potensi sumber daya perikanan tangkap Perairan Umum
Daratan (PUD) yang sangat besar, bahkan secara nominal dapat dikatakan
sangat luas, katakan saja PUD yang sudah sangat familiar adalah Danau
Sentani, Danau Paniai, dan Danau Tage yang merupakan danau terluas dan
terbesar di Papua serta cukup untuk perkembangbiakan perikanan tangkap.
Belum lagi, sungai-sungai yang dimiliki Papua, yang didalamnya menyimpan
aneka ragam hayati yang beberapa diantaranya merupakan ikan asli atau
populasinya hanya ada di Papua.
Kaitannya dengan hal ini, Dinas Kelautan dan Perikanan Papua menghimbau
instansi terkait diwilayah kabupaten untuk kembali melakukan
inventarisasi ikan asli Papua yang ada di danau maupun sungai. Disamping
itu, melakukan pelestarian agar ikan-ikan tersebut tidak punah pada
waktu-waktu mendatang oleh karena adanya penangkapan secara
besar-besaran oleh masyarakat nelayan. Karena potensi ikan asli kalau
kita tidak jaga dan lestarikan suatu saat akan punah. Contoh di Sentani,
ada ikan Gabus Malas yang sangat dominan tapi sekarang sudah tidak
karena sudah didominasi oleh ikan lain seperti ikan gastor. Bahkan sudah
ada ikan merah yang sebelumnya belum ada di Danau Sentani. Maka itu,
ini perlu di identifikasi dan dicari tahu sumbernya darimana, imbau
Kepala Bidang Sumber Daya Kelautan, Dinas Kelautan Provinsi Papua,
Julius Papilaya, pada pembukaan forum koordinasi pengelolaan sumber daya
perikanan tangkap Perairan Umum Daratan (Fodilafeta-PUD), Kamis
kemarin, di Hotel Andalucia Jayapura.
Menyinggung
tentang potensi PUD di Papua, kata Julius, Papua sangat memiliki
potensi yang besar bagi perekonomian seperti di Merauke, yang masyarakat
sekitar daerah rawa, sudah bisa hidup dan berkembang dengan hasil
penangkapan ikan arwana. Sementara di Danau Sentani, sudah berkembang
pesat keramba dan kegiatan penangkapan. Oleh karena itu, Dinas Kelautan
dan Perikanan harus mulai melakukan penataan. Maka itu, melalui forum
ini kita harap ada kesepakatan untuk melakukan penataan lebih baik lagi.
Disamping
itu, ada program yang coba dikembangkan KKP, yang disini kita melihat
sejauh mana kesiapan kita didaerah menyambut program tersebut, tuturnya.
Berkaitan dengan pelaksanaan kegiatan forum, Julius menambahkan,
Kementerian Kelautan dan Perikanan mencoba memberikan perhatian yang
lebih besar agar seluruh PUD di daerah dapat dikelola dengan baik dan
lestari. Maka itu, sekali lagi perlu adanya data dan penginventarisiran
kembali ikan asli PUD yang ada di Kabupaten masing-masing. Dilain pihak,
perlu diprogramkan kegiatan selama lima tahun kedepan sehingga dapat
menjadi model minapolitan PUD. Diharapkan juga melalui kegiatan ini ada
rumusan untuk tindaklanjut kegiatan forum di tingkat nasional nanti,
tutupnya.
Kegiatan
forum koordinasi pengelolaan sumber daya perikanan tangkap Perairan
Umum Daratan ini, secara resmi dibuka oleh Kepala Bidang Sumber Daya
Kelautan, Dinas Kelautan Provinsi Papua, Julius Papilaya mewakili Kepala
Dinas. Kegiatan selama dua hari tersebut, dihadiri
sekitar 11 peserta dari DKP Papua, Dinas Kabupaten/Kota, Kabupaten
Paniai dan Jayawijaya. Tujuan kegiatan forum adalah untuk mencapai
kesepakatan dalam pengelolaan dan pemanfaatan SDA perikanan tangkap PUD,
dengan sasaran guna menghasilkannya suatu rumusan kesepakatan dalam
pengelolaan SDA perikanan tangkap PUD di Papua.
