JUBI---Dinas Peternakan tetap berupaya untuk
mengantisipasi perkembangan penyakit hewan baik penyakit yang datang
dari luar maupun didalam daerah sendiri.
Demikian Dikatakan Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Peternakan Provinsi Papua drh Indarto M.MT yang dihubungi JUBI via ponsel di Jayapura, Sabtu (6/6). Menurut Indarto, penyakit hewan sampai saat ini masih terus mendapat pengawasan seperti hoc kolera yang menyerang babi maupun vIrus avian influensa atau flu burung."Usaha yang kita lakukan untuk mengantisipasi perkembangan penyakit hewan adalah memperketat pintu masuk bekerjasama dengan pihak karantina hewan sehingga setiap hewan yang masuk harus dimusnahkan kecuali untuk bibit anak ayam (DOC)," ujar Indarto.
Indarto mengatakan, khusus untuk flu burung maka masuknya ayam yang berumur dewasa dilarang karena lebih mempercepat penyebaran virus flu burung sekalipun sampai saat ini mulai reda, tapi pihaknya tetap melakukan suatu antisipasi karena virus flu tersebut sulit dideteksi kapan menyerang ternak," terang Indarto.
Selain mengantisipasi penyakit, lanjut Indarto, pihaknya juga telah melakukan pemetaan bagi setiap penyakit hewan yang selalu menyerang untuk daerah tertentu. "Penyakit-penyakit hewan untuk masing-masing daerah biasanya berbeda, seperti virus flu burung selalu menyerang daerah seperti kabupaten Jayapura dan Merauke. Sedangkan daerah lain di Papua tidak," jelas Indarto.
Karena itu, tambah Indarto, pihaknay melakukan pemetaan terhadap penyakit hewan agar mempermudah dalam penanganan dan dapat meminimalisir penyebaran penyakit hewan. "Jika kita tahu suatu daerah tertentu sering diserang penyakit hewan tertentu jelas kita tak akan memusnakan hewan dari daerah yang bersangkutan sekalipun masih dalam lokasi Papua," kata Indarto.
Ditambahkan Indarto, khusus untuk penyebaran virus H1NI (flu babi) hal ini tak dikhawatirkan karena berdasarkan penelitian yang dilakukan pihak yang berawajib sampai saat ini virus tersebut belum menyerang babi dan penularanya melalui manusia ke manusia. "Kita tetap mengantisipasi karena virus itu dapat menyerang sewaktu-waktu," jelas Indarto.(Yunus Paelo)