MANOKWARI, KOMPAS.com - Pertumbuhan ekonomi di Papua
Barat pada tahun 2012 diprediksi menjanjikan jika dilihat dari
pertumbuhan ekonomi 2011 yang mencapai 9,74 persen dengan inflasi
tahunan hanya 2,36 persen.
Menurut Kepala BPS Papua Barat Tanda Sirait, Senin (6/2/2012), pertumbuhan ekonomi non-migas tahun 2011 terbilang bagus karena melampaui pertumbuhannya 2010 sebesar 6,83 persen. Bahkan, pertumbuhan ekonomi agregat yang diukur berdasar pada kenaikan produk domestik regional bruto (PDRB) mencapai 27,22 persen.
"Jika dilihat dengan produksi minyak dan gas, pertumbuhan ekonomi di Papua Barat memang tinggi sekali, sampai 27,22 persen. Itu karena ada produksi gas dari LNG Tanggung mulai 2010. Tetapi, jika dilihat kinerja ekonomi non-migas, pertumbuhannya juga baik sebab di atas pertumbuhan selama tiga tahun sebelumnya," jelas Tanda di kantornya.
Dengan terpeliharanya pertumbuhan ekonomi yang berlangsung selama tiga tahun berturut, bisa dipastikan pergerakan ekonomi di Papua Barat tahun ini akan optimis. Ini juga didukung dengan tingginya indeks tendensi konsumen triwulan IV 2011 yang berada di atas nasional, 109,95 poin.
Terlebih lagi sudah terpilih gubernur baru yang menjabat untuk kedua kalinya. Karena sudah terpilih dua kali, kata Tanda, besar kemungkinan gubernur akan lebih fokus pada pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Papua Barat. Percepatan pembangunan yang di rencakan oleh pemerintah pusat untuk Papua dan Papua Barat, juga akan memicu pergerakan ekonomi di provinsi ini.
"Pak Bram (Abraham O Atururi) tentu ingin meninggalkan sesuatu yang baik pada masa pemerintahan terakhirnya, tentu dengan program pembangunan yang menyejahterakan rakyatnya," tambah Tanda.
Menurut Kepala BPS Papua Barat Tanda Sirait, Senin (6/2/2012), pertumbuhan ekonomi non-migas tahun 2011 terbilang bagus karena melampaui pertumbuhannya 2010 sebesar 6,83 persen. Bahkan, pertumbuhan ekonomi agregat yang diukur berdasar pada kenaikan produk domestik regional bruto (PDRB) mencapai 27,22 persen.
"Jika dilihat dengan produksi minyak dan gas, pertumbuhan ekonomi di Papua Barat memang tinggi sekali, sampai 27,22 persen. Itu karena ada produksi gas dari LNG Tanggung mulai 2010. Tetapi, jika dilihat kinerja ekonomi non-migas, pertumbuhannya juga baik sebab di atas pertumbuhan selama tiga tahun sebelumnya," jelas Tanda di kantornya.
Dengan terpeliharanya pertumbuhan ekonomi yang berlangsung selama tiga tahun berturut, bisa dipastikan pergerakan ekonomi di Papua Barat tahun ini akan optimis. Ini juga didukung dengan tingginya indeks tendensi konsumen triwulan IV 2011 yang berada di atas nasional, 109,95 poin.
Terlebih lagi sudah terpilih gubernur baru yang menjabat untuk kedua kalinya. Karena sudah terpilih dua kali, kata Tanda, besar kemungkinan gubernur akan lebih fokus pada pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Papua Barat. Percepatan pembangunan yang di rencakan oleh pemerintah pusat untuk Papua dan Papua Barat, juga akan memicu pergerakan ekonomi di provinsi ini.
"Pak Bram (Abraham O Atururi) tentu ingin meninggalkan sesuatu yang baik pada masa pemerintahan terakhirnya, tentu dengan program pembangunan yang menyejahterakan rakyatnya," tambah Tanda.